Rabu, 27 Maret 2013

Sejarah dan seluk belu kopi luwak


Kopi Luwak (civet coffee)
Kopi Luwak adalah seduhan kopi menggunakan biji kopi dari sisa kotoran luwak/musang. Biji kopi ini memiliki rasa yang berbeda setelah dimakan dan melewati saluran pencernaan luwak. Keistimewaan kopi luwak telah lama dikenal, namun baru dikenal luas di kalangan penggemar kopi setelah tahun 1980-an. Biji kopi luwak merupakan biji kopi termahal di dunia, dengan harga mencapai USD100 per 450 gram. Dengan harga semahal itu menjadikan biji kopi luwak semakin populer dan berkelas. Bahkan Kopi Luwak mendapat julukan “The Most Expensive Coffee in the world”, setelah oprah winfrey menayangkan dalam program talk shownya., dan jack nicolshon, beracting dalam sebuah film yang menayangkan adegan dia sedang menikmati kopi luwak.

Cikal bakal kopi luwak
Kopi Luwak mulai dikenal sejak jaman penjajahan Belanda, Asal mula Kopi Luwak berawal pada jaman penjajahan dan system tanam paksa (1830-1870) oleh kerajaan hindia Belanda. pembudidayaan tanaman kopi di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda membuka perkebunan tanaman komersial di Hindia Belanda terutama pulau Jawa dan Sumatera. Salah satunya adalah bibit kopi arabika yang didatangkan dari Yaman., Belanda melarang pekerja perkebunan memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi. Tetapi penduduk pribumi ingin mencoba minuman kopi yang terkenal itu. Karena keinginannya itu pekerja perkebunan mencoba untuk memungut biji kopi yang tercecer di atas tanah, yang ternyata itu adalah kotoran luwak, dimana kulit arid an biji kopinya masih tersisa utuh karena tidak ikut tercerna oleh luwak. Yang  kemudian diolah, seperti kopi pada umumnya. Kopi itulah yang kini disebut Kopi Luwak. Ternyata kopi ini memiliki rasa yang berbeda, berita mengenai kenikmatan Kopi Luwak akhirnya sampai ke telinga Belanda oleh warga Belanda pemilik perkebunan, kemudian kopi ini menjadi kegemaran orang kaya Belanda. Karena kelangkaannya serta proses pembuatannya yang tidak biasa, kopi luwak menjadi kopi termahal sejak dulu hingga sekarang.


Daerah Penghasil Kopi Luwak

  • Kota bumi Lampung,
  • Purbalingga jawa tengah
  • Gayo, Aceh
  • Sidikalang
  • Kota Pagaralam
  • Semende, Kabupaten Muara Enim
  • Jawa Barat
  • Jawa Timur


PENGOLAHAN KOPI LUWAK

Pengolahan kopi luwak sama seperti pengolahan kopi pada umumnya, perbedaannya  hanya pada proses fermentasi alami dalam pencernaan luwak. Proses fermentasi ini menggunakan buah biji kopi Arabika segar yang dimakan luwak dan tercampur dengan enzim-enzim dalam pencernaan luwak, berlangsung selama 8 jam - 12 jam. Hal tersebut menciptakan citarasa Kopi Luwak yang eksotik dan aroma Kopi Luwak yang sangat nikmat.

Proses Pengolahan Kopi Luwak

  • Bahan berupa biji kopi yang sudah tua/merah ranum/masak batang.
  • Biji kopi tersebut digunakan sebagai pakan luwak. Proses fermentasi dalam pencernaan luwak berlangsung selama + 8 jam s/ d + 12 jam.
  • Penjemuran kotoran  dibawah terik panas matahari sampai kadar air 20% - 25% .
  • Pemisahan biji kopi luwak dari kulit ari secara manual.
  • Penjemuran kembali biji kopi luwak dibawah terik panas matahari (Full SUN Drying) sampai kadar air 16% .
  • Pencucian biji kopi luwak sampai bersih.
  • Penjemuran kembali sampai kadar air 10% - 11%.
  • Biji kopi luwak di sangrai.
Keunggulan :

  • Kandungan asam Kopi Luwak rendah sehingga aman untuk penderita maag
  • Kandungan kafein Kopi Luwak rendah sehingga tidak membahayakan penderita jantung atau darah tinggi.
  • Kandungan protein Kopi Luwak rendah sehingga bisa mendukung program diet rendah protein
  • Kopi Luwak lebih kental dan padat dibanding kopi biasa
Kopi Luwak memiliki aroma wangi yang diakibatkan oleh enzim proteolitik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar